Belajar Jadi Ibu; "Pendidikan Pre Aqil Baligh 0-7 tahun"

πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€
Resume Kulwapp HE BPA Bandung 2
πŸ“… Sabtu, 08 Agustus 2015
πŸ•˜20.45-22.00 wib
🎀✏ Host&notulen : Feni Widya
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
πŸ“ Review Materi 
"Pendidikan Pre Aqil Baligh 0-7 thn"
SME: Harry Santosa
(Founder MLC sekalugus Praktisi HE sejak 1994)
----------------------------------
Sesungguhnya tiap anak lahir dalam keadaan fitrah, maka tugas kita adalah menemani anak-anak kita untuk membangkitkan (inside out) fitrah2 ini sesuai tiap tahap perkembangannya.
Fitrah anak2 kita ibarat benih, masih berupa potensi fitrah. Setidaknya potensi fitrah personal meliputi fitrah keimanan, fitrah bakat, fitrah belajar serta fitrah tahap perkembangan.
Maka pada tiap tahap perkembangannya setiap potensi fitrah ini mesti ditumbuhkan secara utuh. Benih mesti disemai dan diletakkan pd tempat yg sesuai dgn cara yg tepat. Dalam pendekatan ini tdk berlaku lebih cepat lebih baik, krn semua akan indah bila tepat saatnya.
Usia 0-7 adalah tahapan awal kehidupan, pd tahap ini anak2 kita belum punya idea ttg moral, masih ego sentris, dirinya adalah pusat semesta, menyukai imaji dan sensomotoris. Sosok Tuhan atau Robb baginya adalah kedua orangtuanya. Seperti apa anak2 mempersepsi Tuhannya, kehidupannya adalah seperti apa ayah bundanya berperilaku thdnya.
Jika membaca Sirah ada 3 hal yg Rasulullah saw alami ketika usia 0-7 tahun.
1. Bahasa Ibu yg murni, sehingga tuturnya indah, gagasannya jelas, 
2. Menggembala Kambing hingga ke puncak bukit, atau belajar di Alam sehingga fisik kuat dan imaji serta nalarnya berkembang baik, 
3. Kearifan lokal suku bani Sa'diah yg masih baik.
Satu hal lagi adalah Rasulullah saw tumbuh dalam keluarga dengan sosok ayah dan bunda yang utuh. Dalam riset saya dkk di Sekolah Alam, bhw sosok ayah bunda ini harus terus ada sampai anak berusia 15 tahun atau aqil baligh.
🌴🌴🌴🌴🌴🌲🌲🌲🌲🌲
Tanya Jawab
1⃣ Ayah/bunda Andi
Bagaimana menyikapi sifat ego sentris anak. hrskah kt ikuti sj atau beri batasan? terkadang muncul jengkel dr kita. Segala urusan maunya sm ayah aj or ibu aja. ga mau sm orang lain. lanjutin sedikit😁

1⃣ ayah bunda Andi yang baik,
Ego sentris ini dominan pada usia 0-7 tahun, nanti akan bergeser ke sosio sentris di atas usia 7 tahun, ketika anak mulai mengetahui bahwa bukan hanya ada dirinya dan keluarganya di alam semesta. Jadi sepanjang tidak bahaya bagi dirinya dan orang lain, "dibiarkan" saja atau dinikmati saja. Toh ga akan lama dan banyak manfaatnya. 
Ego sentris yang tidak tuntas tumbuhnya, akan membuatnya menjadi anak peragu, tidak pernah yakin akan keputusannya bahkan tidak yakin akan dirinya. Hal ini menurut psikolog akan menghambat sosialnya kelak. 
Ingin dekat selalu sama ibu atau ayah juga bagian ego sentris. Riset membuktikan bhw anak2 yang terlepas atau dilepaskan orangtuanya ketika usia di usia 2-7 tahun krn sesuatu hal, akan sulit membina kedekatan dengan orang lain ketika dewasa. ✅
2⃣ Ka Idzma
stadz,itu disebutkan ttg sosok ayah&bunda ya.jd kata kuncinya di "sosok" ya. jika ayah/ bunda tidak ada, sosok ayah/bunda bisa digantikan orang lain /

2⃣ ka Idzma yang sholeh,
Saya menyebut "sosok" karena saya memhami dari Siroh bahwa keberadaan ayah bunda tidak selalu harus orangtua kandung, sebagaimana halnya Rasulullah SAW. Sosok ayah ibu bagi Beliau ketika usia 0-5 adalah bukan ayah Ibunya. Lalu ketika ibunda Aminah wafat, maka seluruh sosok ayah bunda bagi Rasulullah saw adalah kakeknya, paman pamannya dan ibu asuhnya. 
Mengapa pesantren atau surau tempo dulu jauh lebih baik dalam melahirkan tokoh2 hebat yang berjiwa lembut, suka sastra dan menyukai harmoni namun tegas dan berani , itu karena orangtua dahulu menitipkan anak2nya pada Kyai dan Nyai, sebagai sosok ayah ibu yang utuh, bukan di barak2 bersama senior sebagaimana model sekolah boarding masa kini ✅
3⃣Feni widya
Ustdz,terkait yg egosentri..bagaimna agar ego sentris terbimbng dgn baik,jika kondisiny kedua orngtuany bekerja..? Apa dmpak bagi anak kelak?

3⃣ bunda Feni yang baik,
Ego sentris ini terkait dengan pengakuan eksistensi 100%. Diantaranya ego sentris ini juga berkaitan dengan Attachment atau kelekatan. 
Kelekatan adalah bicara quality time dan quantity time secara penuh.
Bagi ayah bunda yang bekerja, mohon maaf agak sulit melakukan keduanya dengan baik, ✅
4⃣ayah satya
ustadz, bisa dijelaskan contoh kasus sosok ayah nabi ibrohim yang memiliki anak soleh dan sabar yaitu nabi ismail padahal menurut riwayat nabi ibrohim meninggalkan istri dan putranya di mekkah kemudian baru ditemui lagi pada saat putranya sudah besar.. bagaimana pola didiknya karena sy pikir banyak kasus serupa di saat ini dimana sang ayah tinggal jauh di luar kota utk mencari nafkah..

4⃣ayah Satya yang baik,
Pertanyaan ini sudah sangat sering ditanyakan, namun tidak bisa menjadi pembenaran untuk meninggalkan pendidikan anak dengan alasan pekerjaan yang jauh dsbnya. Alasannya adalah
1. Bahwa melihat bagaimana banyak hadits2 dalam Islam yang mendorong pentingnya mendidik, mencintai anak, kehadiran utuh ayahbunda atau sosok ayahbunda dstnya
2. Bahwa Nabi Ibrahim AS diperintah oleh Allah untuk meninggalkan Nabi Ismail AS dan bunda Hajar di Mekah. Maka pasti Allah swt yang "mendidik" Nabi Ismail AS, baik dengan memampukan bunda Hajar maupun hal lainnya yang kita tidak tahu. Jadi bukan keinginan Nabi Ibrahim AS. 
3. Nabi Ismail AS adalah manusia terpilih untuk menjadi Nabi, maka pendidikan beliau pasti terjamin, karena para Nabi adalah maksum.
4. Nabi Ibrahim AS, memiliki misi besar untuk rumah tangganya, yang nampak pada doa2 beliau, yaitu menjadikan anak dan turunannya sebagai "Muttaqina Imama" dan mempersiapkan Mekkah sebagai tempat kelahiran Nabi akhir zaman yang membacakan ayat, mensucikan (tazkiyah atau mendidik) dan mengajarkan (ta'lim) kitab dan hikmah. Misi ini dijalankan dengan baik oleh bunda Hajar
5. Sejak keluarnya air Zam zam dan dibangunnya Ka'bah, maka Mekkah kemudian menjadi tempat singgah berbagai suku dengan berbagai kearifan dan kemudian berkembang menjadi desa dan kota kecil. Keluarga Nabi Ibrahim AS dianggap sebagai pemilik Mekkah dan penjaga Ka'bah yang kemudian menurunkan suku Quraisy sebagai suku yang paling mulia di Mekkah. Dalam situasi dan kondisi demikianlah Nabi Ismail tumbuh bersama suku suku dengan berbagai kearifan yang kemudian mendiami Mekkah. ✅
5⃣Bunda Wiwit
1.Masih terkait egosentris ustadz. Dibiarkan dlm batas bagaimana? Apakah kita tdk mengajarkan bermain bersama n berbagi? 
Tdk tuntas itu contohnya eeperti apa ustadz?
2. Sy pernah baca ttg konsep kepemilikan pada anak. Yg sy terapkan pada anak saya. Seperti ini mainana kaka ini mainan adek. Kl mau pinjem,harus bilang. Begitu jg dgn teman2nya. Apakah itu bnr?
5⃣ bunda Wiwit yang baik,
Tahapan usia menjadi penting dalam mendidik. Pembahasan Ego sentris ini terkait anak berusia 0-7 tahun. Saat itu anak merasa sebagai pusat semesta. Tanggungjawab moral dan akhlak baru intens di usia 7 tahun dstnya, karena anak sudah mulai mengenal nilai2 sosial dan konsekuensinya
1. Dibiarkan maksudnya diberi jalan, didukung agar berkembang tuntas sepanjang tidak berbahaya dan merugikan. Dalam pendidikan berbasis fitrah, kita meyakini setiap anak sejak bayi mengenal dan menyukai perbuatan baik seperti berbagi, kebersamaan dll , namun dalam waktu tertentu anak mesti dipuaskan ego sentrisnya, termasuk dalam hal kepemilikan. 
Contoh: sering apabila mainan anak kita direbut temannya, sehingga bertengkar maka lalu kita cenderung menyuruh anak kita untuk memberikan mainannya pd temannya yang merebut dengan alasan "belajar berbagi" , padahal itu bisa melukai ego anak kita. Maka sebaiknya, mainan tetap kita serahkan kpd anak kita untuk memutuskan berbagi atau tidak pada saat itu. Nanti di lain waktu kita bisa membacakan kisah inspirasi tentang indahnya berbagi atau mengajak anak kita ke panti asuhan untuk berbagai. Jadi jangan dibenturkan ego nya dengan nilai2 berbagi, malah bisa jadi berdampak negatif kelak, misalnya malas bertanggungjawab atas miliknya, membenci untuk berbagi atau pelit dstnya. Semoga memahami.
2. Memberi nama atas kepemilikan itu sudah sangat baik. Melatih nilai "meminta izin" adalah adab yang baik, walau anak di usia itu lebih sering lupa, krn mereka paham namun sulit mengatasi egonya. Mendidik adalah sains dan seni, maka kreatiflah, intinya tidak ada ego yang terlukai di usia 0-7 tahun. ✅
🌳🌾🌳🌾🌳🌾🌳🌾🌳🌾

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top