Lingkaran INDAH itu,,lingkaran PERTAMAku..

Bismillah..

Hari itu tepatnya hari AHAD, 021011 akhirnya kami bisa berkumpul kembali dengan formasi yg kooompliit  setelah bertahun-tahun tak bertemu. Ya..berkumpul bersama lingkaran pertamaku yang sangat indah. 
Lingkaran yang kudapat saat masih duduk di bangku SMA.
Disanalah aku bertemu dengan sekelompok orang yang SUPER,,
Disana jugalah aku bertemu dengan sosok kakak yang sangat HEBAT yang kusebut sebagai Murabbi..

Hari Ahad itu kami berkumpul bersama, bersendau gurau ria, mengenang masa lalu yg takkan pernah terlupa.
Dan aku pun kembali teringat pada masa itu, ketika pihak sekolah tidak menyetujui adanya alumni masuk untuk mentoring karena khawatir adanya aliran sesat. Kami pun harus berjuang agar mentoring itu tetap terlaksana, dan perjuangan itu sungguh sangat indah.
Aku pun kembali teringat pada sepucuk surat yang diberikan oleh Murabbi Pertamaku sesaat sebelum kami masuk ke Perguruan Tinggi..Aku pun baru mengetahui isi surat itu dari blog sahabatku ketika aku telah menjadi seorang mahasiswa. Isi surat itu kurang lebih seperti yang ada di bawah ini: 

[Alinea pertama]
"Entah keberapa kian kalinya jalan da'wah ini terasa berat ukh.

Entah karena bekal Teh* yang terlalu sedikit, 

sehingga terkadang terjatuh di tengah jalan.

Bukan satu atau dua kali Teh menemukan jalan buntu di sini.

Kadang tulang ini terasa patah, tak jarang pula air mata ini terkuras, 

tapi itulah sebuah harga yang harus dibayar untuk da'wah menyeru kepada Allah SWT.

[Alinea kedua]
Tapi,

Kalianlah yang membuat teteh bertahan.

nama saya, teman saya, teman saya kedua,
teman saya yang satu lagi (disebut satu-satu)

kalianlah adik2 yang selalu bikin teteh kembali semangat.

Saat diri ini jatuh, senyuman kalian membuat teteh bangkit.
Saat teteh kelelahan berada di sini, celotehan kalian membuat teteh bangkit.

Ah, adikku.. kalianlah harta terindah itu..


[Alinea ketiga]
Walaupun hanya kalian ber-**** (jumlah kami), 

tapi kalian adalah harta berharga yang teteh punya. 

Terkadang,,

diri ini tersungkur malu pada Allah karena teteh punya adik2 yang begitu semangat.

Ketika orang lain harus mengejar adik-adik mentornya, 

Teteh dengan mudahnya mencari kalian dan tak perlu mengejar2, 

tapi kalian yang ngejar teteh. Subhanallah..


[Alinea keempat]
Kalianlah yang membuat teteh bertahan,

kalian seperti sebuah mata panah yang sap diluncurkan, 

seperti sebuah mata air yang kapan pun siap mengaliri sungai2

[Alinea kelima]
dari hati yang terdalam, izinkan teteh mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya atas semua kekurangan teteh.
Atas semua yang membuat kalian harus ekstra kerja keras.


[Alinea keenam]
Tidak ada yang mebuat teteh seperti ini, selain kecintaan kepada kalian, adikku..

Kecintaan pada Allah, Rasul, dan da'wah ini. 

Kecintaan yang Insya Allah hanya karena Allah.

Kecintaan atas sebuah kerinduan lahirnya generasi2 pembela Islam, 

Yah minimal generasi berkepribadian Islam.


[Alinea ketujuh]

Uhibbukifillah (nama teman saya)
Uhibbukifillah (nama teman saya yang lain)

Uhibbukifillah (nama saya)

Uhibbukifillah (nama teman saya lagi)

Semoga diistiqamahkan ukh....


[Terakhir]

Terima kasih Ya Allah, Engkau mengkaruniakan hamba adik2 yang shaleha...."


Sungguh ketika ku membacanya aku tak kuasa untuk membendung air mata ini. 

Aku teringat pada Murabbi Pertamaku, yang bermula darinyalah sehingga aku bisa bertahan seperti ini.
Aku teringat pada pengorbanan Murabbi ku yg rela meluangkan waktu kuliahnya hanya untuk membimbing kami.
Aku teringat pada sahabat-sahabat lingkaranku, ketika kumelihat mereka dapat membangkitkan semangatku.
Akupun tersadar dan langsung bersyukur pada Illahi Rabbi karena telah memberikan kesempatan kepadaku untuk berkenalan dan bergabung di lingkaran indah itu..

"Fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban"


Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan...Aamiin Ya Rabb..

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top