Guys, masih tetep tentang pernikahan niiiih,,,hihihi…Dalam
hal pernikahan tentunya ada banyak sekali hal yang perlu kita persiapkan.
Selain Rohani dan Jasmani, ada juga hal yang ga kalah penting yang harus kita
persiapkan dari sekarang..Apalagi kalo bukan DUUUIIIIT alias RUUPIIIAH… ^o^…
Sebenarnya siih ya, kalo mau menikah itu murah ko..Cuma
butuh 30rebu doang. Coba deh searching di mbah google tentang biaya di KUA,
30rebu mas bro, mba bro,,,ga sampe berjuta-juta. Naaah, yang bikin mahalnya itu
disebabkan karena BUDAYA.. ^-^…it’s just my opinion..^o^..Ya, menurut saya sih,
yang ngebuat mahalnya biaya pernikahan itu biaya resepsi dan kawan-kawannya.
Karena memang budayanya disini seperti itu. Tentunya banyak sekali orang yang
saat pernikahannya nanti ingin berbagi kebahagian dan menjadi moment indah tak
terlupakan*termasuksaya..hehe..Ya, contohnya lewat adanya resepsi itu. Menurut
saya sih resepsi perlu juga, karena dengan adanya resepsi semua orang jadi tau
bahwa kita telah menikah, sehingga ketika nanti ada yg melihat kita sedang
bergandengan tangan dengan suami kita, ga jadi fitnah deh ^o^.
Selain itu
resepsi juga bisa diartikan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Yaaa apapun pengertian dari resepsi, yang jelas respsi itu
membutuhkan uang bukan. Dapet dari mana coba uang buat resepsi kalo kita ga
berusaha sendiri?? Mau nunggu jatoh dari langit???hehe..Maka dari itu, kita uga
perlu mempersiapkan keuangan untuk biaya pernikahan kita kelak. Dari sekarang
yaa..
Dari materi Mba Febiola Aryanti yang saya dapat, Ada 3 Mitos
dalam Pra-Nikah.
1.
Uang tidak perlu dibicarakan.
Uang, memang sensitive siih membicarakan
hal ini. Tapi kalo tidak kita bicarakan dengan calon pasangan kita kelak,
kedepannya bakalan susah nih mengatur keuangannya. Bagi wanita mungkin takutnya
disanga mata duitan, bagi lelaki takutnya disangka terkesan pelit, gengsi keluarga
dll. Maka dari itu, agar tidak terlalu menjadi beban pikiran, kita harus
menjadikan masalah keuangan ini seperti hal yang biasa saja. Tidak meletakkan
beban berlebihan pada topic ini. Menurut Mba Febiola, ada 3 hal yang perlu
diingat dalam membicarakan topic ini.
a. Lakukan dengan santai. Ga perlu gurung gusuh
*apalagi itu..hehe
b. Bicarakan yang proporsional saja. Cukup tanya
tentang kesanggupan biaya pernikahan dan kesanggupan menafkahi pada calon
pasangan kita. Bagi lelaki, cukup tanya kesanggupan calon pasangan untuk hidup
dengan sederhana karena itu penting, seorang istri itu ibarat menteri keuangan
dalam rumah tangga..hehe
c. Gunakan bahasa yang baik dan tidak tendensius
2.
Paham mengatur keuangan itu otomatis. Guys, yang
namanya instan itu cenderung tidak baik. Segala sesuatunya butuh pembelajaran.
Pun dalam hal keuangan, tidak otomatis langsung bisa karena tidak belajar.
3.
Merencanakan keuangan bisa ditunda. Naah looh…kalo
ditunda-tunda terus kapan nikahnya???hehe…atau ga, kalo ditunda-tunda terus,
pada saatnya nanti akan menikah..jreng jrennng…zooonk…ga ada duit alias boke..Segala
sesuatu yang ditunda itu tidak baik kawan. Janganlah menunda-nunda suatu
pekerjaan..#NTMS ^o^
Naah, setelah penjelasam 3 mitos tadi, sekarang kita harus
merencanakan dengan baik keuangan kita kan ^o^…Ada tips nih dari Mba Febiola
untuk mengeola keuangan kita dengan cara merubah mindset kita ^o^..Biasanya kan
kalo kita Nabung itu Penghasilan – Pengeluaran = Tabungan. Mulai saat ini kita
harus ubah mindset tersebut menjadi Penghasilan – Tabungan = Pengeluaran.
Jadiii, sebelum kita menggunakan uang kita, kita tentukan dulu target tabungan
kita bulan ini berapa. Setelah itu baru deh kita gunakan uang kita untuk
berbelanja..hehe ^o^…
Semoga postingan ini bermanfaat dan semoga kita bisa menjadi
calon menteri keuangan yang cerdas ^o^…
Wallahu’alam
0 komentar:
Posting Komentar